KURIKULUM DAN FUNGSINYA
I.Latar
Belakang Kurikulum
Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar,
serta melatih peserta didik secara professional sehingga dapat mengantarkan
peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk melaksanakan
tugas tersebut guru harus berpedoman pada suatu alat yang disebut kurikulum.
II.Pengertian Kurikulum
Pengertian secara umum kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran, serta cara yang
digunakan dalam menyelenggarakan belajar mengajar (UU No. 2 Tahun 1989).
III.Tujuan
Kurikulum
Tujuan dari kurikulum adalah sebagai arah, pedoman,
atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar
mengajar).
IV.Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
1. Fungsi umum
kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai penyedia
dan pengembang individu peserta didik.
2. Fungsi
khusus kurikulum
a.Fungsi preventif
Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan
yang ditetapkan dalam kurikulum.
b.Fungsi korektif
Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam
membetulkan pelaksanaan yang
menyimpang dari kurikulum.
c.Konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya,
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya,
asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum
yang berlaku.
V.Komponen-komponen kurikulum
1.Komponen tujuan
Yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses
penyelenggaraan pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
1975/1976 dikenal kategori :
Tujuan pendidikan nasional yang merupakan tujuan
jangkan panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia.
Tujuan institusional, merupakan sasaran pendidikan
sesuatu lembaga pendidikan.
Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi.
Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi.
Tujuan instruksional, merupakan target yang harus
dicapai oleh sesuatu mata pelajaran. Yang masih dibagi menjadi tujuan
instruksional umum (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu yang lebih lama dan
lebih sukar diukur dan tujuan instruksional khusus (tujuan jangka pendek)
misalnya penekanan pada perilaku siswa.
Dengan tujuan yang jelas, dapat diupayakan berbagai
kegiatan atau perangkat untuk mencapainya.
2.Isi kurikulum
Mencakup pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh
siswa dalam kegiatan belajar di sekolah. pengalaman-pengalaman ini mencakup
tujuan khusus, bahan ajaran, strategi mengajar, media dan sumber belajar.
(Pengembangan Kurikulum:105). Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan
diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan
tujuan.
3.Metode belajar
Ialah bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan.
Menurut Tyler metode belajar yang efektif adalah:
Berkesinambungan yaitu adanya pengulangan kembali unsur-unsur utama
kurikulum, misalnya keterampilan membaca.
Berurutan yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara
mengurutkan bahan pelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki.
Keterpaduan yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan
kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum,
sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam satu
kesatuan.(pengembangan inovasi dan kurikulum:
4.Evaluasi kurikulum Berfungsi untuk mengetahui
apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak.
Untuk menilai apakah proses kurikulum berjalan secara
optimal atau tidak.
Perbaikan-perbaikan kurikulum seperlunya
Perbaikan-perbaikan kurikulum seperlunya
Dua sasaran utama dalam mengevaluasi, yaitu evaluasi
terhadap hasil kurikulum dan evaluasi terhadap proses kurikulum.
VI.Kedudukan
kurikulum dalam pendidikan
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan
pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga,
sekolah, ataupun masyarakat. Misalnya dalam keluarga orang tua menginginkan
anak yang soleh, sehat, pandai dan sebagainya tetapi orang tua sering tidak
mempunyai rencana yang jelas.
Disinilah pendidikan dalam lingkungan sekolah berperan
lebih dibandingkan dengan pendidikan dikeluarga ataupun dimasyarakat. Kelebihan
tersebut adalah:
1. pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih
luas, bukan hanya
berkenaan dengan pembinaan segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan
ketrampilan.
2.pendidikan sekolah memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas
dan mendalam.
3.sekolah memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana dan sistematis.
3.sekolah memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana dan sistematis.
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di
sekolah, hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari pendidikan atau pengajaran.
VII.Cara penggunaan kurikulum oleh guru
VII.Cara penggunaan kurikulum oleh guru
a)Pelajari seluruh perangkat kurikulum agar guru mendapatkan wawasan
tentang landasan penyusunan kurikulum.
b)Telaah GBPP kelas yang akan diajar
c)Susun program caturwulan berdasarkan GBPP
d)Susun rencana mingguan
e)Susun satuan pelajaran (Satpel).
VIII.Pengembangan
Kurikulum
1.Prinsip-prinsip
Umum
a)Prinsip relevansi keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang
tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Prinsip relevansi didalam yaitu ada kesesuaian atau
keterpaduan atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, antara tujuan,
isi, proses penyampaian, dan penilaian.
b)Fleksibilitas, kurikulum mempunyai sifat lentur atau fleksibel. Suatu
kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal yang solid, tetapi dalam
pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian berdasarkan kondisi daerah,
waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
c)Kontinuitas, yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak
berlangsung secara berkesinambungan. Perlu adanya komunikasi dan kerja sama
antara pengembang kurikulum sekolah dasa dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan
Tinggi.
d)Praktis dan efisiensi, mudah dilaksanakan, mengguanakan alat-alat
sederhana dan dengan biaya yang murah.
e)Efektivitas, walaupun kurikulum tersebut murah tetapi keberhasilannya
tetap harus diperhatikan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
2.Prinsip-prinsip
khusus
a)Berkenaan dengan tujuan pendidikan
Pengembangan kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus.
b)Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Memiliki isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah
ditentukan para perencana kurikulum.
c)Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan. Apakan metode yang
digunakan cocok untuk mengajarkan bahan, dapat memberikan kegiatan yang
bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan siswa, memberikan urutan kegiatan
yang bertingkat-tingkat, dan apakan lebih mengaktifkan siswa atau guru, atau
bahkan kedua-duanya.
d)Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan
alat Bantu pengajaran yang tepat.
e)Berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaianLangkah-langkah dalam
penyusunan alat penilaian (test)
Hal-hal yang diperhatikan dalam merencanakan suatu penilaian. Hal-hal yang
diperhatikan dalam pengolahan suatu hasil penilaian.
Dan dalam perkembangannya kurikulum di Indonesia telah berkembang
berkali-kali mulai dari kurikulum CBSA, kurikulum ’94, kurikulum KBK, dan
kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
IX.Evaluasi
kurikulum
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam
penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan
keputusan dalam kurikulum.
Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal itu disebabkan beberapa factor:
Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal itu disebabkan beberapa factor:
1.Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.
2.Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan
konsep kurikulum yang digunakan.
3.Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang
sifatnya juga berubah.
Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus-menerus untuk
mengetahui proses dan hasil pelaksanaan system pendidikan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Dan dalam rentan waktu yang cukup luas, mulai dari yang
bersifat sangat informal evaluasi kurikulum berbentuk perkiraan, dugaan atau
pendapat tentang perubahan-perubahan yang telah dicapai oleh program sekolah.
komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas. Program evaluasi
kurikulum bukan hanya mengevalausi hasil belajar siswa dan proses
pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan
unjuk kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber
belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar